Senin, 02 September 2019

SEJARAH GREEN HOUSE 02/07 My Darling


A. Asal MulaTerbentuknya Green House 02/07 My Darling

     Sebelum Green House terbentuk seperti sekarang ini diawali dengan adanya perlombaan kebersihan dan penghijauan ditingkat RT yang diadakan oleh pemerintah kota Surabaya yang bernama Green And Clien (SGC) pada tahun 2017, kebetulan warga pulosari RT 02 RW 07 ditunjuk dari pihak kelurahan, dari pihak kelurahan meyakini bahwa warga Pulosari IIIK RT 02 RW 07 Kelurahan Gunungsari Kecamatan Dukuh Pakis mampu untuk ikut serta dan berpartispasi dalam hal ini mengikuti lomba SGC pada tahun 2017 yang merupakan program Wali Kota Surabaya untuk menjadikan Kota Surabaya menjadi Hijau indah, Asri dan lebih maju, semangat gotong royong yang tinggi guna untuk menjadikan Surabaya yang lebih maju dan jauh dari polusi udara, pada saat itu kegiatan warga pulosari IIIK di pusatkan di Pendopo SARWO GUNO yang merupakan salah satu pendopo yang di bangga-banggakan oleh warga Pulosari IIIK RT:02, RW:07 Gunungsari kecamatan Dukuh Pakis.

     Pendopo SARWO GUNO sangat berguna dan bermanfaat sekali, selama mempersiapkan SGC semua kegiatan di pusatkan di pendopo tersebut mulai dari pengarahan tentang kebersihan dan keindahan lingkungan, cara pembibitan tanaman, pembibitan perikanan dan sampai dengan bagaimana cara membuat ketrampilan dari daur ulang sampah serta bagaimana cara membedakan dan memfungsikan sampah kering dan sampah basah.

     Pendopo SARWO GUNO terletak di tengah-tengah kampung Pulosari IIIK RT:02 RW:07 letaknya yang sangat strategis di tengah-tengah kota dengan dataran tinggi dan merupakan lahan Vasum milik RT:02 yang sebelumnya merupakan tempat yang kumuh dan kotor karena di tumbuhi pohon pisang dan dibuat membuang sampah oleh warga sekitar pendopo SARWO GUNO, dikarenakan ke gigihan dan kerja keras pengurus dan sesepuh warga Pulosari IIIK sebelumnya akhirnya terbangunlah sebuah pendopo yang di namakan PENDOPO SARWO GUNO yang artinya Suatu tempat yang dapat digunakan untuk suatu kegiatan warga setempat dengan rasa damai, tentram dan aman sehingga terwujud suatu kegiatan yang positif dan sempurna sesuai dengan harapan bersama yang diresmikan pada tanggal 11 November 2017.

 
 Pada kesempatan di SGC (Surabaya Green And Clien) ini antusias dan kekompakan warga Pulosari IIIK sangat luarbiasa dalam melakukan segala hal terutama mengenai penghijauan dan keindahan dengan menata tanaman hias didepan rumah masing-masing, beberapa warga ada yang mengadakan pembibitan tanaman dan sayuran, membersihkan selokan yang tersumbat secara gotong royong membuat inovasi-inovasi baru dan mengolah air limbah dengan cara menggunakan Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang diambilkan dari air selokan yang berada disamping pendopo SARWO GUNO. IPAL sangat bermanfaat untuk menyirami semua tanaman di kanan kiri pendopo dan juga sebagian tanaman warga sekitar pendopo, disamping itu juga warga Pulosari IIIK RT 02 RW 07 membentuk Bank Sampah yang sangat berguna sekali, dengan adanya Bank Sampah ini diharapkan volume sampah yang ada di Kampung Pulosari IIIK setidaknya akan berkurang, warga sudah mulai paham dan mengerti akan arti sebuah sampah, sebelum sampah rumah tangga di buang, sampah dipilah terlebih dahulu sebelum di buang ke bak sampah. Bank Sampah ini sifatnya untuk kesejahteraan dan kebersamaan, karena hasil dari sampah tersebut akan dikembalikan lagi kewarga pada saat ada kegiatan di kampong tersebut, bank sampah ini di namakan Bank Sampah PUCUK MERAH 02/07 dengan ketua Ibu Sulistiowati.


     Kegiatan warga waktu itu sangat meriah dan antusias dan warga sangat kompak saling bantu membantu dan kerjasama yang luar biasa. Pada saat pelaksanaan lomba SGC berlangsung kondisi dan situasi kampung Pulosari sangat bersih, indah, hijau, sejuk dan aman serta dihiasi dengan warna warni lampu dan lukisan di jalan, dinding rumah yang dilakukan oleh warga dan Karang taruna, walaupun udara waktu itu sangat panas sekali akan tetapi udara yang dirasakan sangat sejuk dikarenakan banyaknya tanaman hias didepan rumah masing-masing warga Pulosari dan pohon berbuah yang di tanam di Pot-pot besar (Tabulampot) disepanjang jalan sehingga situasi Kampung menjadi seperti pedesaan dilereng gunung padahal letak Pulosari berada di tengah-tengah perkotaan yang dipenuhi gedung-gedung tinggi.


     Pada kesempatan pertama lomba SGC kampung Pulosari IIIK RT 02 RW 07 mendapat predikat kampung merdeka dari sampah dan kampung semangat gotong royong, warga Pulosari IIIK sangat bahagia dan gembira waktu itu.
Kegiatan perlombaan SGC sudah selesai merupakan kebanggaan tersendiri dan hampir dirasakan setiap warga pulosari 02/07 atas keberhasilan yang sudah diraih akan tetapi semangat dan kepedulian warga pulosari semakin tinggi dan sangat antusias sekali, seakan akan masih kurang puas dengan apa yang sudah di raih dalam lomba SGC tingkat kota Surabaya. Tercapai sudah apa yang selama ini didamba-dambakan oleh warga pulosari hampir setiap malam warga pulosari khususnya dari bapak –bapak selalu bermusyawarah di pendopo SARWO GUNO guna meningkatkan dan mengembangkan apa yang sudah di raih ibarat meraih itu lebih mudah akan tetapi mempertahankan dan meningkatkan itu yang tidaklah mudah.



B. TERBENTUKNYA GREEN HOUSE My Darling 02/07

     Geografis wilayah kampung Pulosari yang sangat strategis dan merupakan dataran tinggi yang terletak di wilayah kelurahan Gunungsari kecamatan Dukuh Pakis Surabaya. Setelah kegiatan perlombaan SGC selesai kepedulian warga masih tetap dan meningkat dan dibantu dengan pihak-pihak terkait sehingga warga pulosari IIIK terpacu untuk berkembang dalam hal penghijauan dan kebersihan terutama mengenai bank sampah yang sudah mengantar kampung pulosari menjadi juara Program Wali Kota Surabaya, dikarenakan bank sampah membutuhkan tempat yang luas kader lingkungan dan beberapa elemen Masyarakat selalu bermusyawarah bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Dengan seringnya melaksanakan musyawarah dan koordinasi bersama akhirnya di temukan titik terang bahwa di wilayah pulosari bagian atas ada sebuah rumah dengan lahan kosong dan ditumbuhi semak belukar, sudah lama tidak terawat rumah tersebut tidak berpenghuni dan sudah di jual kepada pengusaha. Dari rumah kosong tersebut ada salah satu pengurus Bank Sampah PUCUK MERAH menghubungi pemilik rumah untuk minta ijin bahwa rumah dan lahan tersebut ijin untuk digunakan bank sampah warga Pulosari IIIK dan sekaligus sebagai tempat penyimpanan hasil penampungan sampah kering, pembibitan penghijauan, pembibitan dan pengolahan ikan

 
 warga Pulosari IIIK. Syukur Alhamdulillah pemilik rumah tersebut melewati orang kepercayaannya warga pulosari di ijinkan untuk menggunakan lahan tersebut untuk pengolahan bank sampah, pembibitan penghijauan dan budidaya ikan yang bertujuan untuk meningkatkan dan meringankan beban perekonomian di kelurahan gunungsari khususnya warga Pulosari IIIK, disamping itu agar rumah yang kosong tidak cepat rusak dan kotor, dari bank sampah tersebut kegiatan warga IIIK semakin berkembang dan meningkat banyak ide-ide yang selama ini terpendam disalurkan di lokasi bank sampah mengenai kerajinan tangan, pembibitan tanaman dan pengolahan ikan lele, Nila merah juga semakin meningkat sehingga tempat tersebut menjadi indah, hijau dan asri. Dari situ hampir tiap malam warga pulosari melaksanakan pembenahan-pembenahan dan selalu berkoordinasi untuk kemajuan bersama sehingga wilayah pulosari IIIK menjadi Asri, indah dan hijau di samping itu situasi kampung pulosari IIIK menjadi aman dikarenakan hampir tiap malam warga pulosari berada dilokasi bank sampah yang letaknya di ujung kampung dekat gapura Pulosari IIIK.


     Kegiatan warga pulosari terutama yang peduli dengan kebersihan dan keindahan di tambah Kader lingkungan bapak Dwi Saptoadi dan Fasilisator Kelurahan Gunungsari bapak Tri Junaidi dibantu dengan KIM kota Surabaya bapak Tasrip Hakim yang sangat proaktif hampir tiap malam berkoordinasi dan berbenah lingkungan terutama jalan akses Pulosari dan sekitar tempat yang digunakan Bank sampah mulai dari pembibitan tanaman hias, tanaman sayur mayur dan pengolahan ikan lele dan ikan nila.


     Dengan seringnya warga Pulosari bermusyawarah dan berkoordinasi hampir tiap malam, sepakat untuk berbenah dan menghijaukan kampung Pulosari dan di area tempat yang di gunakan bank sampah PUCUK MERAH.

    Kader lingkungan dibantu dengan sebagian Warga pulosari setiap sore apalagi hari sabtu dan minggu selalu membenahi area bank sampah sehingga bank sampah tampak indah dan asri seperti hutan ditengah tengah kota Surabaya sebagaimana himbauan dan program ibu Wali Kota Surabaya, kita akan sangat betah apabila sudah masuk area bank sampah suasananya indah, sejuk, bersih dan hijau. Dengan seiringnya waktu rupanya Kader Lingkungan Kampung Pulosari IIIK RT 02 RW 07 tampak bersemangat untuk meningkatkan dan mengembangkan area bank sampah untuk menjadikan area penghijauan dan pembibitan baik itu tanaman atau perikanan bilamana warga membutuhkan langsung siap pakai, semangat gotong royong, saling bantu membantu dan sikap rukun seduluran selawase rupanya tidak terasa sudah mulai tertanam disetiap warga Pulosari IIIK.





     Bank sampah Pucuk merah sangat indah bila kita lihat dari dalam ataupun dari luar, beberapa ide sudah di laksanakan oleh Kader Lingkungan, oleh karena area bank sampah suasanaya sejuk, hijau dan asri timbullah suatu gagasan atau ide dari beberapa warga yang peduli lingkungan bahwa selain keberadaan bank sampah area ini juga cocok dijadikan area rumah penghijauan atau Green House dengan kesepakatan bersama akhirnya dibentuklah suatu kelompok/Komunitas yang dinamakan GREEN HOUSE My Darling 02/07 (Rumah Hijau Masyarakat Sadar Lingkungan 02/07), dengan beranggotakan 12 orang kader dan dibina oleh bapak Heru SP dengan ketua kelompok Green House bapak Joko Sumarsono , meskipin area Green House terletak di RT 02 RW 07 untuk keanggotan warga Green House tidak terpaku harus warga Pulosari IIIK saja, diluar Pulosari juga diperbolehkan dengan syarat-syarat yang

     sudah disepakati bersama dan wajib cinta terhadap kebersihan lingkungan dengan harapan akan tercipta kerukunan dan keharmonisan (rukun sak lawase) demi lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan asri menuju Kota Surabaya yang lebih maju dan makmur dengan udara yang bersih dan bebas polusi serta membudidayakan bercocok tanam dalam kota.

     Dengan adanya Green House My Darling 02/07 Kader lingkungan dan kelompok My Darling 02/07 mulai menujukkan aksinya tampak aktivitas-aktivitas yang dilakukan Kader Lingkungan dan kelompok Green House My Darling 02/07, banyak yang dilakukan kelompok tersebut hampir tiap hari melakukan pembenahan lingkungan dan meningkatkan penghijauan demi menuju kampung hijau dalam kota sesuai Program Ibu Wali Kota Surabaya.


     
Aktivitas Green House My Darling dilakukan setiap siang dan malam hari tanpa mengganggu aktivitas kerja asing-masing kader Gren House semua sudah tau akan tugas masing masing semoga kedepan Green house My Darling akan lebih maju dan dikenal sehingga kampng pulosari mempunyai ikon yang bersih, indah, hijau dan asri. Green House akan digunakan sebagi tempat pembibitan penghijauan meliputi tanaman hias, tabulampot, tanaman obat-obatan (toga) dan tanaman hidroponik yang dapat di manfaatkan khusunya warga Pulosari pada umumnya kelurahan Gunungsari dan sekitarnya, aktivitas-aktivitas sampai sekarang tetap dilaksanakan secara rutinitas demi kemajuan dan peningkatan kebersihan dan keindahan kampung pulosari IIIK dengan semangat gotong royong, seduluran selawase demi mewujudkan hutan dalam kota dan menuju Kota surabaya yang lebih maju dan indah.






Karya:
Heru SP
Pembina Green House My Darling02/07,
10 Agustus 2019




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanaman Hidroponik SAWI PAKCOY (Brassica rapa Kelompok Chinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceae)

SAWI PAKCOY (Brassica rapa Kelompok Chinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceae) Pakcoy  atau  bok choy  ( Brassica ra...